Profil Desa Kedungbanteng

Ketahui informasi secara rinci Desa Kedungbanteng mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kedungbanteng

Tentang Kami

Profil Desa Kedungbanteng di Kabupaten Tegal, pusat pemerintahan kecamatan dengan potensi pertanian sawah yang subur. Mengupas tuntas data demografi, kondisi geografis, pemerintahan terkini, serta tantangan dan potensi ekonomi di tengah dinamika pembangun

  • Pusat Kecamatan

    Desa Kedungbanteng merupakan pusat pemerintahan dan layanan bagi Kecamatan Kedungbanteng, memberikannya peran strategis di wilayah sekitarnya.

  • Agroekonomi Sawah

    Perekonomian desa ditopang oleh sektor pertanian, dengan topografi berupa persawahan yang subur dan menjadi sumber mata pencaharian utama penduduk.

  • Transisi Kepemimpinan

    Desa ini tengah mengalami transisi kepemimpinan dengan penunjukan Penjabat Kepala Desa pada pertengahan tahun 2025, menandai babak baru dalam tata kelola pemerintahan desa.

Pasang Disini

Desa Kedungbanteng, yang berlokasi strategis sebagai ibu kota Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, menampilkan wajah sebuah desa agraris yang dinamis. Dengan denyut kehidupan yang berpusat pada lahan persawahan subur, desa ini memegang peranan penting tidak hanya sebagai lumbung pangan lokal tetapi juga sebagai pusat administrasi dan layanan bagi masyarakat di sekitarnya. Di tengah pesatnya arus informasi dan tantangan pembangunan, profil Desa Kedungbanteng menawarkan gambaran utuh tentang potensi, tata kelola pemerintahan, serta kondisi sosial ekonomi masyarakatnya yang terus beradaptasi.

Kawasan ini menyimpan jejak sejarah yang menyatu dengan kondisi alamnya. Menurut penuturan para tetua yang terdokumentasi di arsip desa, nama "Kedungbanteng" terinspirasi dari sebuah "kedung" atau kolam air yang dalam di aliran Sungai Cacaban, salah satu sungai vital yang melintasi wilayah tersebut. Sejarahnya yang tercatat sejak era sebelum kemerdekaan menjadikan desa ini sebagai salah satu permukiman tua yang telah melalui berbagai fase perubahan zaman, dari masa kolonial hingga kini menjadi pusat pemerintahan kecamatan.

Geografi dan Demografi

Secara geografis, Desa Kedungbanteng terletak pada koordinat -6.975452 Lintang Selatan dan 109.203400 Bujur Timur, dengan ketinggian rata-rata 20 meter di atas permukaan laut. Kondisi ini menjadikannya sebagai wilayah dataran rendah yang sangat cocok untuk kegiatan pertanian, khususnya padi sawah yang menjadi topografi dominan di desa ini.

Berdasarkan data kependudukan terakhir, Desa Kedungbanteng dihuni oleh 7.294 jiwa. Dengan luas wilayah yang diperkirakan mencapai 5,34 km² (534 hektar), desa ini memiliki tingkat kepadatan penduduk sekitar 1.365 jiwa per km². Angka ini menunjukkan konsentrasi permukiman yang cukup padat, seiring dengan perannya sebagai pusat kegiatan kecamatan.

Letak Desa Kedungbanteng yang juga menjadi pusat pemerintahan Kecamatan Kedungbanteng membuatnya memiliki batas-batas wilayah yang signifikan. Batas-batas untuk tingkat kecamatan yang melingkupi desa ini ialah:

  • Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Suradadi dan Kecamatan Warureja.

  • Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Warureja.

  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pangkah dan Kecamatan Jatinegara.

  • Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tarub dan Kecamatan Pangkah.

Lokasinya yang berjarak sekitar 8 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Tegal di Kota Slawi menjadikan Desa Kedungbanteng mudah diakses dan terhubung dengan pusat ekonomi dan administrasi yang lebih besar.

Pemerintahan dan Tata Kelola

Pemerintahan Desa Kedungbanteng menjadi sorotan utama pada pertengahan tahun 2025. Terjadi sebuah transisi kepemimpinan yang signifikan di desa ini. Berdasarkan informasi resmi yang dirilis melalui situs web desa pada 4 Juli 2025, Eko Waluyo diangkat sebagai Penjabat (Pj.) Kepala Desa Kedungbanteng. Penunjukan ini dilakukan menyusul pemberhentian sementara kepala desa sebelumnya, yang menandai dimulainya era baru dalam tata kelola pemerintahan desa.

Pengangkatan ini, menurut sambutan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Kabupaten Tegal, bertujuan untuk memastikan jalannya roda pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat tetap berlangsung tanpa hambatan. Penjabat kepala desa mengemban tugas berat untuk menjalin komunikasi dan koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat dan lembaga desa guna menjaga stabilitas dan melanjutkan program kerja yang telah direncanakan.

Dinamika pemerintahan ini juga tercermin dari pemberitaan media lokal pada Mei 2025. Sebuah laporan dari media Pete News mengangkat dugaan penyelewengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun anggaran 2024. Isu ini menjadi konteks penting yang melatari perubahan kepemimpinan dan menjadi tantangan transparansi serta akuntabilitas bagi pemerintahan desa yang baru. Publik menaruh harapan besar agar tata kelola keuangan desa dapat berjalan lebih baik, sejalan dengan peraturan yang berlaku. Pemerintah desa, di bawah kepemimpinan baru, diharapkan mampu menjawab tantangan ini dan memulihkan kepercayaan publik.

Sebagai pusat kecamatan, Desa Kedungbanteng memiliki struktur organisasi dan tata kerja (SOTK) yang lengkap, mencakup berbagai urusan mulai dari perencanaan, keuangan, hingga pelayanan umum, yang semuanya berpusat di Kantor Desa Kedungbanteng, RT 008 RW 004.

Potensi Ekonomi dan Kesejahteraan

Sektor pertanian merupakan tulang punggung utama perekonomian Desa Kedungbanteng. Hamparan sawah yang luas tidak hanya membentuk lanskap visual desa, tetapi juga menjadi sumber penghidupan bagi sebagian besar warganya. Komoditas utama yang dihasilkan yakni padi, meskipun potensi untuk diversifikasi tanaman hortikultura lainnya tetap terbuka lebar mengingat kesuburan tanahnya. Keberhasilan sektor ini sangat bergantung pada ketersediaan air irigasi, yang sebagian dipasok dari aliran Sungai Cacaban, serta penerapan teknologi pertanian modern.

Di luar pertanian, geliat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menunjukkan potensi yang menjanjikan di Kecamatan Kedungbanteng. Meskipun data spesifik untuk Desa Kedungbanteng masih perlu digali lebih dalam, inisiatif yang muncul di desa tetangga dalam kecamatan yang sama dapat menjadi cerminan potensi daerah. Salah satu contohnya ialah pengembangan Batik Ecoprint di Desa Tonggara. Kerajinan ini memanfaatkan bahan-bahan alami dari lingkungan sekitar, seperti daun dan akar, untuk menciptakan produk fesyen yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis tinggi. Potensi semacam ini dapat direplikasi dan dikembangkan di Desa Kedungbanteng, memanfaatkan sumber daya alam dan kreativitas masyarakat lokal untuk menciptakan nilai tambah.

Pemerintah Kabupaten Tegal sendiri terus mendorong kemajuan desa melalui dukungan terhadap adopsi teknologi informasi. Peningkatan akses digital dan literasi teknologi diharapkan dapat membuka peluang baru bagi UMKM lokal untuk memperluas jangkauan pemasaran produk mereka, baik itu hasil pertanian olahan maupun produk kerajinan tangan.

Dari sisi kesejahteraan, data menunjukkan bahwa rata-rata tingkat pendidikan penduduk masih berada pada jenjang sekolah dasar. Peningkatan akses dan kualitas pendidikan menjadi salah satu agenda penting untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di masa depan, yang pada gilirannya akan mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.

Sosial, Budaya, dan Infrastruktur

Kehidupan sosial masyarakat Desa Kedungbanteng sangat erat dengan nilai-nilai agamis dan budaya gotong royong. Kegiatan keagamaan dan tradisi lokal menjadi perekat hubungan antarwarga. Selain itu, desa ini juga memiliki catatan prestasi di bidang olahraga, yang menunjukkan adanya potensi sumber daya pemuda yang aktif dan berbakat.

Infrastruktur dasar seperti pendidikan telah tersedia, salah satunya yakni keberadaan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kedungbanteng 04 yang beralamat di Jalan Sentana. Keberadaan fasilitas pendidikan ini menjadi fondasi penting bagi pengembangan generasi penerus di desa.Meski demikian, sebagai daerah yang dilintasi aliran sungai, Desa Kedungbanteng dan kecamatan sekitarnya juga memiliki tantangan terkait kebencanaan, terutama banjir. Peristiwa banjir yang pernah melanda desa lain di Kecamatan Kedungbanteng menjadi pengingat akan pentingnya kesadaran lingkungan, pengelolaan drainase yang baik, dan upaya mitigasi bencana secara kolektif.

Sebagai pusat kecamatan, desa ini terus berbenah untuk meningkatkan kualitas infrastruktur jalan, akses air bersih, dan fasilitas publik lainnya. Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) yang disusun setiap tahun menjadi acuan utama dalam mengalokasikan sumber daya untuk program-program pembangunan yang paling mendesak dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Dengan kepemimpinan yang baru, diharapkan fokus pada pembangunan yang transparan dan berkelanjutan akan semakin menguat, membawa Desa Kedungbanteng menuju kemajuan yang lebih sejahtera.